AUCKLAND, KOMPAS.com — Sebuah pesan dalam botol ditemukan setelah 76 tahun yang dilempar ke laut dan berhasil dikembalikan kepada keluarga orang yang menulis pesan itu.
Botol berisi sepucuk surat itu ditemukan Geoff Flood di Pantai Ninety Mile di Selandia Baru pada
Botol berisi sepucuk surat itu ditemukan Geoff Flood di Pantai Ninety Mile di Selandia Baru pada
November 2012 setelah dibuang ke laut pada 1936.
"Di laut. Apakah penemu botol ini akan dengan bermurah hati mengirim surat ini ke alamat di bawah ini?" demikian isi surat dalam botol yang bertanggal 17 Maret 1936.
Di dalam surat itu, tertulis sebuah nama dan alamat: "HE Hillbrick, 72, Richmond Street, Leederville, Western Australia".
Pesan itu ditulis dalam sebuah kertas dengan kepala surat milik perusahaan kapal laut P&O dan kapal yang ditumpangi penulis surat adalah SS Strathnaver.
SS Strathnaver adalah kapal milik perusahaan pos Inggris yang juga membawa penumpang dari Inggris ke Australia. Kapal itu juga berlayar ke sejumlah pelabuhan di Australia saat itu.
Setelah menemukan pesan dalam botol itu, Geoff menceritakannya kepada media lokal dan memutuskan untuk mencari tahu bagaimana botol itu bisa sampai di Selandia Baru.
"Saya berpikir dari mana surat ini berasal. Sudah berapa kali benda ini mengelilingi dunia, kita tak akan pernah tahu," katanya.
Geoff butuh waktu beberapa bulan untuk mencari si pengirim, yang ternyata adalah Herbert Ernest Hillbrick.
Sayangnya, Hillbrick sudah meninggal dunia pada 1940-an, tetapi Geoff berhasil menemukan cucu Hillbrick, Peter yang tinggal di Perth, Australia Barat.
Peter Hillbrick sangat terkejut saat mengetahui seseorang menemukan pesan yang dibuang kakeknya ke laut 76 tahun lalu.
"Pesan dalam botol ini sudah berkeliling lautan selama 76 tahun dan tiba-tiba muncul di Selandia Baru. Dari mana saja dia selama ini? Ada cerita apa di balik ini semua?" kata Peter.
Peter mengatakan, karena sang kakek meninggal dunia puluhan tahun lalu, dia tak begitu mengenalnya sehingga dia sangat senang mendapatkan sesuatu yang bisa menghubungkannya dengan sang kakek.
"Satu-satunya hubungan yang saya miliki dengan kakek adalah botol ini. Jadi, ini adalah kisah yang menggembirakan," tambah Peter.
Akhirnya, Peter memutuskan untuk menyumbangkan botol itu ke museum kelautan Selandia Baru.
source : http://internasional.kompas.com/read/2013/01/22/13020023/Pesan.Dalam.Botol.Kembali.ke.Pemiliknya.Setelah.76.Tahun